Padang, 25 Mei 2025 | Aula Hotel Pangeran Beach Padang dipenuhi suasana haru dan kebanggaan ketika Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Syekh Burhanuddin Pariaman melaksanakan Wisuda Sarjana ke-34 Tahun Akademik 2024/2025. Sebanyak 83 wisudawan resmi dikukuhkan, terdiri dari 61 lulusan Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan 22 lulusan Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).
Acara digelar dalam bentuk Rapat Senat Terbuka yang turut dihadiri tokoh penting daerah, mulai dari Bupati Padang Pariaman, Koordinator Kopertais Wilayah VI Sumbar yang juga Rektor UIN Imam Bonjol, hingga perwakilan Wali Kota Pariaman.
Dukungan Pemerintah Daerah: Beasiswa untuk Generasi Muda
Dalam sambutannya, Bupati Padang Pariaman Dr. John Kennedy Aziz, SH, MH, menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah STIT untuk bertransformasi menjadi Institut Syekh Burhanuddin. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah siap mendukung pengembangan pendidikan Islam di Piaman Laweh.
“Kami berkomitmen mendukung penuh STIT dalam proses transformasi menjadi institut. Bahkan, tahun ini pemerintah daerah memberikan beasiswa penuh bagi 20 orang calon mahasiswa baru tahun akademik 2025/2026 hingga mereka tamat nantinya,” ujar Bupati disambut tepuk tangan meriah hadirin.
Sementara itu, Prof. Dr. H. Martin Kustati, M.Pd, Koordinator Kopertais Wilayah VI Sumatera Barat sekaligus Rektor UIN Imam Bonjol Padang, menekankan pentingnya peningkatan mutu di perguruan tinggi keagamaan.
“Pendidikan berbasis mutu adalah kunci daya saing. STIT harus memastikan setiap lulusannya memiliki kompetensi akademik, karakter mulia, dan siap menghadapi tantangan global,” pesannya.
Adapun Wali Kota Pariaman, yang diwakili oleh Staf Ahli Dr. Sadrianto, M.Pd, menyampaikan bentuk dukungan nyata Pemko Pariaman melalui program beasiswa SAGA SAJA Plus. Tahun ini, 9 mahasiswa STIT Syekh Burhanuddin menerima beasiswa tersebut hingga tamat.
Sambutan Ketua STIT: Akreditasi Naik dan Prodi Baru Diajukan
Ketua STIT Syekh Burhanuddin, Dr. Neni Triana, MA, dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga atas capaian kampus di tengah tantangan pendidikan tinggi Islam.
Ia mengumumkan bahwa kedua program studi yang ada – PAI dan PIAUD – kini meraih akreditasi “Baik Sekali”, setelah sebelumnya hanya meraih nilai B dan C.
“Ini adalah capaian luar biasa berkat kerja keras seluruh tim. Dengan akreditasi ‘Baik Sekali’, ijazah para lulusan semakin bernilai di mata dunia kerja dan masyarakat,” ungkapnya.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa STIT sudah mengajukan 3 program studi baru sebagai syarat alih status ke Institut, yaitu:
- S2 Pendidikan Agama Islam (M.Pd.)
- S1 Manajemen Haji dan Umrah
- **S1 Hukum Islam (Hukum Keluarga Islam)**
“Pengajuan borang prodi baru ini dikerjakan siang malam hanya dalam sepuluh hari. Insya Allah, ini menjadi langkah besar STIT menuju Institut Syekh Burhanuddin,” tambahnya penuh optimisme.
Selain itu, STIT juga menjalin kerjasama internasional. Pada Oktober mendatang, mahasiswa kembali dikirim untuk praktik mengajar di Malaysia sebagai bagian dari program pengabdian dosen dan mahasiswa di luar negeri.
Ketua Yayasan: STIT adalah Motor Transformasi Kaffah
Dalam pidato yang penuh makna, Ketua Yayasan Islamic Centre Syekh Burhanuddin, Prof. Dr. Duski Samad, M.Ag (Tuanku Mudo), menegaskan bahwa STIT bukan hanya lembaga pendidikan, melainkan juga motor transformasi kaffah yang melanjutkan tradisi keilmuan Syekh Burhanuddin sejak abad ke-17.
“STIT adalah warisan surau Ulakan yang kini kita transformasikan dalam bentuk perguruan tinggi modern. Tekad kita jelas: menjadikan Institut Syekh Burhanuddin sebagai pusat tarbiyah dan dakwah Islam kaffah, berbasis adat, syarak, dan modernitas,” ujarnya.
Ia juga menyinggung berbagai langkah strategis Yayasan, termasuk Program Tuanku Sarjana, kerjasama dengan pondok pesantren, hingga pengelolaan tanah wakaf seluas 50 hektar di Padang Pariaman untuk pengembangan kampus masa depan.
“Mari kita jadikan momentum wisuda ini sebagai ikrar bersama: bahwa STIT Syekh Burhanuddin akan terus menjadi motor transformasi, pewaris cahaya Syekh Burhanuddin, dan penggerak peradaban Islam bermartabat di Sumatera Barat dan Nusantara,” tutupnya.
Harapan untuk Wisudawan
Di hadapan 83 sarjana baru, Ketua STIT berpesan agar alumni tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga membawa nilai spiritualitas, integritas, profesionalisme, inovasi, tanggung jawab sosial, dan pola pikir global.
“Predikat sarjana adalah amanah. Gunakan ilmu untuk kemaslahatan umat dan berkontribusi pada bangsa. Jangan pernah lupakan identitas sebagai alumni STIT Syekh Burhanuddin, pewaris nilai-nilai Syekh Burhanuddin Ulakan,” pesan Dr. Neni Triana.
Penutup
Wisuda ke-34 STIT Syekh Burhanuddin Pariaman bukan sekadar seremoni akademik, tetapi juga momentum transformasi. Dukungan pemerintah daerah, peningkatan akreditasi, rencana pengembangan prodi baru, hingga visi menjadi institut menjadikan acara ini penuh optimisme.
Di tengah doa, senyum, dan haru keluarga wisudawan, acara ini meneguhkan satu semangat: Bersama Membangun Nagari, Melanjutkan Warisan Syekh Burhanuddin.
Catatan Redaksi
Berita ini disusun berdasarkan sambutan resmi, dokumen pendukung, dan hasil liputan di lapangan. Redaksi berkomitmen menyajikan informasi secara berimbang, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan. Segala masukan, koreksi, dan klarifikasi dari pembaca dapat disampaikan melalui kontak resmi redaksi.
HA






